Profil Desa Mrinen

Ketahui informasi secara rinci Desa Mrinen mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Mrinen

Tentang Kami

Desa Mrinen di Kutowinangun, Kebumen, merupakan sentra vital pertanian dan kerajinan gerabah "ember porot". Terletak di jalur utama transportasi, desa ini memadukan tradisi agraris dengan potensi ekonomi kreatif yang didukung oleh letak geografisnya yang

  • Lokasi Strategis

    Desa Mrinen merupakan gerbang timur Kecamatan Kutowinangun yang dilalui oleh Jalan Nasional Rute 3 dan jalur kereta api, memberikannya aksesibilitas tinggi dan potensi perkembangan wilayah yang signifikan.

  • Pilar Ekonomi Ganda

    Perekonomian desa ditopang oleh sektor pertanian yang subur, dengan padi sebagai komoditas utama, serta industri kerajinan gerabah "ember porot" yang telah melegenda dan menjadi ikon ekonomi kreatif lokal.

  • Pemerintahan Progresif

    Di bawah kepemimpinan yang aktif, pemerintahan desa menunjukkan fokus pada pembangunan partisipatif dan optimalisasi potensi lokal, terutama dalam bidang pertanian dan pemberdayaan UMKM untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pasang Disini

Desa Mrinen, sebuah wilayah agraris yang dinamis di Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, terus menunjukkan geliat pembangunannya. Berada di posisi strategis sebagai desa paling timur di kecamatannya, Mrinen menjadi gerbang perlintasan penting yang dilalui Jalan Nasional Rute 3 dan jalur kereta api lintas selatan Jawa. Perpaduan antara potensi pertanian yang subur dan warisan kerajinan gerabah yang melegenda menjadikan desa ini sebagai subjek yang menarik dalam peta potensi daerah Kabupaten Kebumen.

Lokasi Strategis dan Kondisi Geografis

Secara geografis, Desa Mrinen berlokasi di ujung timur Kecamatan Kutowinangun. Letaknya yang strategis ini memberikan keuntungan aksesibilitas yang tinggi. Sebelah utara, wilayahnya berbatasan langsung dengan Desa Ungaran dan Desa Pejagatan. Di sebelah timur, desa ini bersinggungan dengan wilayah Kecamatan Prembun, yang menjadi penanda batas kecamatannya. Sementara itu, di sisi selatan dan barat, Desa Mrinen berbatasan dengan Kecamatan Ambal.

Berdasarkan data dari publikasi "Kecamatan Kutowinangun Dalam Angka 2024" yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen, Desa Mrinen memiliki luas wilayah sekitar 2,13 kilometer persegi. Wilayah ini dialiri oleh sungai besar, yakni Sungai Badegolan (dikenal juga sebagai Kali Medono) beserta sodetannya, Sungai Keceme. Kehadiran dua aliran sungai ini menjadi berkah tersendiri bagi kesuburan lahan pertanian yang mendominasi topografi desa.

Hingga akhir tahun 2023, jumlah penduduk Desa Mrinen tercatat sebanyak 3.012 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, tingkat kepadatan penduduknya mencapai sekitar 1.414 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup signifikan, menggambarkan sebuah komunitas yang hidup dan terus berkembang.

Roda Pemerintahan dan Pembangunan Desa

Pemerintahan Desa Mrinen berjalan secara aktif di bawah kepemimpinan Kepala Desa Suryahadi, S.E. Berdasarkan catatan pelantikan dan berbagai kegiatan desa, Suryahadi telah memimpin Mrinen dengan fokus pada optimalisasi potensi lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerintahan desa secara rutin menggelar Musyawarah Desa (Musdes) untuk membahas dan menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), yang menunjukkan adanya transparansi dan partisipasi publik dalam perencanaan pembangunan.

Salah satu fokus utama pembangunan di Mrinen yakni pada sektor pertanian dan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dalam sebuah dokumen usulan kepada pemerintah kabupaten, tercatat Kepala Desa Suryahadi aktif mengajukan berbagai program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, mulai dari usulan di bidang pertanian, koperasi, hingga usaha kecil dan menengah. Hal ini menandakan adanya visi yang jelas untuk mendorong kemandirian ekonomi warganya.

Dukungan dari pemerintah kecamatan dan kabupaten juga terlihat dalam berbagai program yang diimplementasikan di desa ini. Kegiatan seperti pembinaan dan monitoring, termasuk panen ubinan yang melibatkan penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan aparat komando kewilayahan, menjadi bukti sinergi antarlembaga dalam mendukung ketahanan pangan di tingkat desa.

Kekuatan Ekonomi: Pertanian dan Kerajinan Gerabah

Tulang punggung perekonomian Desa Mrinen ditopang oleh dua sektor utama: pertanian dan industri kerajinan rumah tangga. Kesuburan tanah yang dialiri Sungai Badegolan menjadikan mayoritas penduduknya menggantungkan hidup sebagai petani dan buruh tani. Salah satu komoditas unggulan yang berhasil dikembangkan ialah padi jenis Ciherang. Dalam sebuah kegiatan panen ubinan yang dilaksanakan bersama Kelompok Tani "Jaya", tercatat produktivitas hasil panen dapat mencapai 5,92 ton per hektar, sebuah angka yang cukup membanggakan dan berkontribusi pada lumbung pangan Kabupaten Kebumen.

Di samping pertanian, Desa Mrinen juga dikenal luas sebagai salah satu sentra penghasil gerabah. Secara spesifik, desa ini merupakan basis bagi para perajin "ember porot" atau gembor, yaitu wadah air dari seng atau logam yang lazim digunakan untuk menyiram tanaman. Kerajinan ini telah menjadi warisan turun-temurun dan menjadi identitas ekonomi kreatif desa. Meskipun menghadapi tantangan dalam hal regenerasi perajin dan fluktuasi harga bahan baku, para perajin di Dukuh Krajan, Desa Mrinen, terus berupaya mempertahankan eksistensi usaha mereka. Mereka berjuang untuk tetap relevan di tengah modernisasi, dengan mempertahankan kualitas produk sebagai andalan utama.

Keberadaan Desa Mrinen sebagai desa penghasil gerabah, bersama dengan desa tetangganya Pejagatan, telah diidentifikasi oleh Pemerintah Kecamatan Kutowinangun sebagai potensi yang perlu terus dikembangkan. Upaya ini diharapkan tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi produk, tetapi juga membuka peluang baru di sektor pariwisata edukasi, di mana pengunjung dapat melihat dan belajar langsung proses pembuatan kerajinan tradisional.

Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat

Kehidupan sosial di Desa Mrinen berjalan selaras dengan nilai-nilai komunitas agraris yang guyub dan gotong royong. Kelompok-kelompok tani seperti "Kelompok Tani Jaya" tidak hanya berfungsi sebagai organisasi ekonomi, tetapi juga sebagai wadah interaksi sosial antarwarga. Berbagai kegiatan, mulai dari kerja bakti hingga acara panen bersama, menjadi perekat hubungan kemasyarakatan.

Dalam bidang budaya, masyarakat Desa Mrinen turut serta dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan di tingkat kecamatan. Salah satunya yakni "Lomba Menyusun Menu dan Menyajikan Makanan Sehat" yang menunjukkan adanya kesadaran akan pentingnya gizi dan kesehatan keluarga. Kegiatan semacam ini, meskipun berskala kecil, memiliki dampak positif dalam pemberdayaan perempuan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Sebagai bagian dari wilayah Kebumen, tradisi dan kesenian lokal seperti "Jam Janeng" dan "Muludan" juga turut mewarnai kalender budaya masyarakat, meskipun mungkin tidak selalu diselenggarakan secara spesifik di tingkat desa. Kehidupan religius yang kuat juga menjadi fondasi bagi harmoni sosial di tengah-tengah masyarakat Desa Mrinen. Dengan lokasi yang strategis dan potensi yang terus digali, Desa Mrinen memiliki prospek cerah untuk terus maju, menyeimbangkan peranannya sebagai lumbung pangan dan pusat kreativitas kerajinan di Kabupaten Kebumen.